Kudeta PBNU 20 November 2025 Studi Sosioantropologi Oleh Syukur Widodo
Kudeta PBNU 20 November 2025 Studi Sosioantropologi Oleh Syukur Widodo
![]() |
| dok. pondoklentera.com |
Kudeta PBNU 20 November 2025 Uji Kompetensi dan Kapabilitas Administrasi, Intelektualitas Serta Keulamaan Kultural Nahdhiyin Studi Sosiologi Antropologi Nahdlotul Ulama
Oleh: Syukur Widodo
Mengutip dari Antaranews.com tanggal 11 September 2025 tentang Apa kronologi demo Gen Z di Nepal? Ini penyebabnya:
Kronologi demo Gen Z di Nepal
1. Pemicu awal, 4 September 2025
Pemerintah Nepal menetapkan larangan terhadap 26 platform media sosial populer seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, YouTube, dan X karena tidak mendaftar ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi.
2. Awal demonstrasi, 8 September 2025
Protes dimulai dari kawasan Maitighar Mandala dan berlanjut ke kompleks parlemen di Kathmandu. Massa yang sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa membawa bendera nasional serta slogan seperti "Shut down corruption and not social media" dan "Unban social media".
Kesimpulannya ada rentan waktu 3 (baca: tiga) hari pasca Pemerintah Nepal menetapkan larangan terhadap penggunaan platform media social dengan meletusnya demontrasi kemudian berujung berjatuhannya korban jiwa, material dan spiritual di negara Nepal.
Berkaca dari kronologi jatuhnya negara Nepal yang berlangsung cepat dan tragis, mari kita membedah kronologi Kudeta di PBNU.
1. Tanggal 20 November 2025
Munculnya Surat Edaran dari Syuriyah PBNU yang meminta Gus yahya mundur dalam rentang waktu 3 (baca: tiga) hari. Maka, jika tidak mundur Gus Yahya akan diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU. Isu pemakzulan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU ini pun telah disiarkan secara luas di seluruh media di Indonesia. Isu ini menjadi berita utama di berbagai platform berita online, televisi, dan media sosial pada akhir November 2025.
2. Potensi Demo
Ada informasi aka nada aksi demontrasi dari Koalisi Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) untuk mendesak Gus Yahya mundur, yang membuat kantor PBNU dijaga ketat oleh Banser dan Polisi. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 November 2025 berdasarkan pemberitaan akun Youube Tribunnews.com TribunNetwork.
3. Tanggal 26 November 2025
Peredaran Surat Edaran: Media memberitakan adanya surat edaran bernomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang menyatakan posisi Ketua Umum PBNU kosong terhitung sejak 26 November 2025.
4. Ikhtiyar Mediasi oleh Para Masyayikh, Musytasyar dan Kyai- Kyai Sepuh
Nahdlotul Ulama secara Kultur dan Struktural (Mustasyar) yang prihatin dan miris atas peristiwa kisruh konflik PBNU (baca: Rois Amm dan Ketua Umum PBNU), telah berusaha berulang kali secara nyata mengambil langkah- langkah dan daya upaya sebagaimana; pertemuan di Pondok Pesantren Ploso Kediri, Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan Musyawarah Kubro 21 Desember 2025 di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, hal ini tentu dengan harapan menyelesaikan masalah dengan kembali ke Al Qur’an, yaitu perintah musyawarah ketika menghadapi persoalan dan untuk menyelesaikan persoalan itu: Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Ali Imron Ayat 159.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran: 159).
Dari ke 2 (baca: dua) kronologi peristiwa Kudeta di Nepal oleh GenZ dan Pemakzulan (baca: kudeta AD/ART dan Mandataris Muktamar) PBNU di Indonesia. Maka dapat diambil kesimpulan dan Pelajaran bahwa peristiwa yang dialami oleh NU dan PBNU tidaklah setragis di Nepal, Alhamdulillahi hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih. Hal ini menunjukkan bahwa Nahdlotul Ulama:
1. Jam’iyyah Nahdlotul Ulama dan Kaum Nahdhiyin sangat mengedepankan tabayyun/ klarifikasi dan musyawaroh dalam menyikapi persoaalan rerumit apapun. Hal inilah yang menjadi bukti bahwa Nahdlotul Ulama adalah aset yang sangat besar dan urgen guna menjaga keutuhan NKRI. Nahdlotul Ulama adalah aset besar dan urgen dalam mewujudkan Sila ke 3 Pancasila “Persatuan Indonesia”.
2. Munculnya potensi demontrasi oleh Koalisi Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) dapat dinetralisir dan dicegah, sehingga madhorot/ dampak negative yang lebih buruk dan meluas dapat di cegah. Tentu hal ini karena adanya peran penting dari pihak Polri (sebagai wujud kehadiran negara dalam menjaga keamanan dan ketentraman warga negara), dengan penjagaan dan koordinasi serta musyawarah maupun diplomasi dengan stakeholder terkait.
3. Adanya perang narasi, adu argument dan adu dalalah- dalalah (baca: dalil) di platform media maupun forum secara langsung dengan santun, konstruktif produktif, rasional dan ilmiyah, hal ini justru menunjukkan bahwa warga Nahdhiyin tingkat pendidikannya dan rasionalitasnya sangat tinggi. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat An Nahl Ayat 125:
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Arab-Latin: Ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Tentu hal ini sangatlah berharga bagi keberlangsungan Jam’iyyah Nahdhlotul Ulama dan keutuhan NKRI. Jayalah NKRI Jayalah Nahdlotul Ulama pada 1 Abad 100 tahun Jam'iyyah NU dalam kalender Masehi.
Andai bisa berharap Ya Allah Yang Maha Rohman dan Rohim lagi Maha Bijaksana, janganlah uji kompetensi dan cek ombak Jam’iyyah Nahdlotul Ulama sedemikian heroik seru dan menegangkan, nafas dan nyawa ini begitu pendek rentan nan rapuh. Wallahu A’lam bi Showab.
