Arti Syukur, Makna Syukur dan Cakupannya oleh Syukur Widodo
1. Al Qur'an
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَا لَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْـكِتٰبِ اَنَاۡ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَ ۗ فَلَمَّا رَاٰ هُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَا لَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْ ۗ لِيَبْلُوَنِيْٓءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُ ۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِ نَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِ نَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
qoolallazii 'ingdahuu 'ilmum minal-kitaabi ana aatiika bihii qobla ay yartadda ilaika thorfuk, fa lammaa ro-aahu mustaqirron 'ingdahuu qoola haazaa ming fadhli robbii, liyabluwaniii a asykuru am akfur, wa mang syakaro fa innamaa yasykuru linafsih, wa mang kafaro fa inna robbii ghoniyyung kariim
"Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, Maha Mulia.""(QS. An-Naml 27: Ayat 40)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
wa iz ta-azzana robbukum la-ing syakartum la-aziidannakum wa la-ing kafartum inna 'azaabii lasyadiid
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
2. Hadits
Ibnul Arabi rahimahullah berkata dalam Hasyiah Jami’ul Ushul 2/559 :
روي برفع الجلالة و” الناس ” ومعناه: من لا يشكر الناسَ لا يشكر اللهَ
“Kata الله dan الناس diriwayatkan berharakat dhammah, maknanya adalah orang yang tidak berterimakasih kepada orang (lain) berarti ia tidak bersyukur kepada Allah”.
وبنصبهما أي: من لا يشكر الناس بالثناء بما أولوه، لا يشكر الله، فإنه أمر بذلك عبيده، أو من لا يشكر الناس كمن لا يشكر الله، ومن شكرهم كمن شكره
“Kata الله dan الناس diriwayatkan berharakat fathah, maknanya adalah orang yang tidak berterimakasih kepada orang (lain) dengan memuji atas kebaikan mereka berarti ia tidak bersyukur kepada Allah, karena Allah memerintahkan hal tersebut kepada hamba-Nya. Atau bisa juga maknanya : orang yang tidak berterimakasih kepada manusia seperti orang yang tidak bersyukur kepada Allah, sedangkan orang yang berterimakasih kepada manusia seperti orang yang bersyukur kepada-Nya.
3. Ulama Tafsir
الشكر لله ولم يعرفوا أن معنى الشكر أن يستعمل النعمة فى إتمام الحكمة التى أريدت بها وهى طاعة الله عز و جل
Artinya, “Kalau mereka menyadari bahwa itu nikmat dan mereka mengira cara mensyukurinya cukup mengucapkan, ‘al-hamdu lillah’ atau ‘as-syukru lillah,’ tetapi mereka tidak mengetahui bahwa makna syukur adalah menggunakan nikmat tersebut dalam menyempurnakan hikmah untuk apa nikmat itu (diciptakan), yaitu ketaatan (dalam arti luas) kepada Allah,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2015 M], juz IV). Sumber NU Online.
Dari uraian makna syukur di atas oleh Imam Al Ghazali dapat ungkapkan makna syukur yang lebih simpel dan mudah di fahami. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Gus Muslim Nawawi al hafidh (hadza min ziyadati) syukur adalah:
اَلشُّكْرُ اِسْتِعْمَلُ عَلَى نِعَمِهِ لِطَاعَةِ اللهِ
Artinya: syukur adalah menggunakan beberapa nikmat- nikmat-Nya untuk taat kepada Allah SWT.
Berdasarkan uraian syukur yang di sampaikan Syekh Muhammad Ali Ash Shobuni, maka syukur yang sempurnya harus mencakup tiga unsur:
a. Syukur Dengan Hati
Sebagaimana makalah Syekh Az Zarnuji:
وَكَذَلِكَ يُفْتَرَضُ عَلَيْهِ عِلْمُ اَحْوَالِ الْقَلْبِ مِنَ التَّوَكُّلِ وَالْإِنَابَةِ وَالْخَشْيَةِ وَالرِّضَا
Artinya: Begitu juga orang islam di wajibkan belajar mengetahui ilmu beberapa tingkahnya hati seperti tawakal (berserah diri kepada Allah), inabah (thobat), khosyyah (takut kepada Allah), dan ridho (rela). Syekh Az Zarnuji: Ta'limul Muta'alim: 15: Menara Kudus.
Contoh yang mudah orang hatinya diliputi rasa syukur:
1. Tetangganya dapat BLT kita tidak, maka santai dan biasa saja tidak marah- marah.
2. Misal kita dapat snack atau nasi khotak kok isinya kurang berkenan tetap biasa dan tidak mencaci maupun menggerutu.
3. Banyaknya punjungan (hantaran nasi/ roti) alhamdulillah dan tidak mengeluh, tidak dapat punjungan ya biasa saja malah alhamdulillah.
4. Sabar menghadapi ujian, cacian dan bullyan, karena justru kita lagi di kehendaki oleh Allah pahala gratis. Apabila membalas yang lebih berarti kita rugi secara pahala.
b. Syukur Dengan Lisan
Banyak membaca tahmid, tasbih dan istighfar.
c. Syukur Dengan Anggota Badan
Kalau secara dhohir maka hal ini yang relevan sebagaimana di sampaikan Imam Al Ghozali, namun dalam bahasa penulis yang lebih mudah difahami:
اَلشُّكْرُ اِسْتِعْمَلُ عَلَى نِعَمِهِ لِطَاعَةِ اللهِ
Artinya: syukur adalah menggunakan beberapa nikmat- nikmat-Nya untuk taat kepada Allah SWT.
Contoh riilnya:
1. Diberi kesehatan untuk mengaji menuntut ilmu.
2. Menunaikan Sholat dan rukun Islam.
3. Berbuat amal sholih.
4. Menjauhi maksiat dan larangan Allah, Rosulullah dan para Ulama.
Wallahu A'lam bi Showab.